Senin, 12 Oktober 2020

Ada Rencana Pasang Detektor Asap di Rumah? Simak Dulu 4 Tips Berikut...

detektor asap


Gara-gara kompor lupa dimatikan, rumah mewah ini hangus terbakar.

Diberitakan kebakaran rumah akibat konslet listrik.

200 rumah dilahap si jago merah, penyebabnya sebuah lilin!

***

Tampak familiar dengan 3 contoh headline di atas? Kalau kamu jawab iya, berarti kita sama. Kebakaran emang jadi salah satu momok menakutkan bagi semua orang. Soalnya, sekalinya api membesar, pasti makin sulit dipadamkan. Alhasil, rumah jadi terbakar.

Serem ya. Apalagi pas momen mati lampu. Beeeh, ada aja kejadian yang gak mengenakan. Terutama soal lilin yang jatuh di tempat yang rawan terbakar. Saya dulu punya pengalaman ini di rumah orangtua, untungnya aja rumah engga ikut terbakar karena petugas pemadam kebakaran sigap.

Inilah yang membuat detektor asap atau alarm kebakaran (smoke detector) penting keberadaannya.

Detektor asap emang punya peran vital untuk keamanan di setiap rumah. Namun, hal pertama yang harus diperhatikan pemilik rumah saat mau pasang detektor asap adalah pastikan instalasinya benar. Soalnya, kegagalan memasang detektor asap secara benar akan memengaruhi kemampuan alat ini bekerja pada tingkat optimal.

Nah, untuk mengatasi hal tersebut, saya punya beberapa tips nih. Baca sampe habis, ya gengs.

1. Identifikasi lokasi terbaik

Saat akan memasang alarm kebakaran, lokasi terbaik menentukan segalanya. Menurut laman Schneider Electric, seenggaknya satu alarm diperlukan di setiap lantai rumah. 

Untuk lokasi terbaik, kamu bisa memasang alarm di dalam kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Selain itu, posisikan alarm di tempat yang dapat mendeteksi asap secara efektif dan hindari faktor lingkungan yang dapat menyebabkan alarm berbunyi dengan sendirinya. 

Hindari memasang alarm kebakaran di area yang terdapat ruang udara mati, seperti dekat dinding, sudut ruangan, atau di antara sekat.

Lokasi lain yang harus dihindari:

·      Daerah yang rentan terhadap serangga atau debu.

·      Area dekat kamar mandi (rawan akan uap air hangat).

·      Lokasi dekat AC atau ventilasi udara (bisa jadi asap tak terdeteksi karena terbawa angin).

2. Pilih sirkuit yang cocok

Hindari pemasangan kabel dekat kipas angin. Soalnya, saat kipas dihidupkan atau kecepatan kipas berubah, ini dapat memengaruhi gaya gerak listrik cuy. Alhasil, detektor asap bisa dapat gangguan listrik. Idealnya, pasang alarm asap di sirkuit terpisah.

Selain itu, jauhkan kabel interkoneksi sejauh mungkin dari pemasangan kabel arus tinggi, seperti kabel yang menuju AC. Ini menghindari medan magnet dari kabel lain yang menginduksi tegangan ke kabel interkoneksi yang berpotensi menyebabkan alarm palsu.

Baca juga: Pentingnya Hemat Energi di Masa New Normal, Biar Irit Biaya Listrik!

3. Pemasangan

Sebelum mengebor langit-langit, pastikan alarm kebakaran jauh dari debu hasil serpihan yang jatuh dan pastikan penutup pelindung debu sudah terpasang.

Pastikan juga permukaan atas alarm rata dengan langit-langit untuk menghindari debu masuk ke alarm asap. Ini juga dilakukan untuk memastikan alarm kebakaran menempel ke dengan benar.

Sebelum memasang alarm kebakaran, pastikan baterai telah dimasukkan dengan benar. Begitu juga jika menggunakan alarm dengan baterai cadangan lithium yang dapat diisi ulang, pastikan kamu mengaktifkan baterai yang dapat diisi ulang terlebih dahulu dengan menggeser sakelar di bagian belakang alarm.

4. Pengujian

Setelah pemasangan, kamu bisa melepaskan penutup pelindung debu. Lalu, periksa baterai dengan mengecek lampu LED merah yang berkedip setiap beberapa detik. Uji alarm dengan menekan tombol tes.

Ulangi prosedur ini untuk semua alarm yang saling berhubungan untuk memastikan semua alarm berbunyi selama pengujian. Jika semua sudah beroperasi dengan benar, maka alarm kebakaran sudah selesai dipasang.

Jadi, kalau di kemudian hari ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti kompor lupa dimatikan, listrik konslet, dan lilin jatuh, bisa ada deteksi dini dari detektor asap. Kamu pun bisa langsung segera tau dimana letak asap muncul. 

Nah, sekian dulu tips dari saya. Sampai jumpa di tips berikutnya, yaaa.

Ciao!

Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar