Senin, 24 Mei 2021

Kamu Harus Tau, Ini 6 Cara Jaga Keamanan Jaringan Rumah dan Perangkat Pintar

Keamanan siber perangkat smart home dari Schneider Electric

Hai guys!

Pada zaman yang serba digital, tampaknya kamu harus lebih bersiaga terhadap ancaman kejahatan siber di lingkungan rumah.

Terlebih bagi kamu yang menggunakan perangkat smart home. Pasalnya, perangkat ini terkoneksi dengan data-data penting lainnya, seperti pribadi, pekerjaan, bisnis, maupun pendidikan.

Oleh karena itu, perangkat tersebut seringkali berpotensi menjadi sasaran penjahat dunia maya. Dalam beberapa kasus, data tersebut dapat digunakan untuk melakukan ancaman ransomware.

Baca juga: Perlunya Perencanaan Digitalisasi Infrastuktur bagi Rumah Sakit di Indonesia

Nah, berikut enam langkah yang dapat kamu lakukan untuk memperkuat keamanan siber di rumah, mulai dari memisahkan jaringan perangkat pintar rumah dengan jaringan utama, menggunakan virtual private network (VPN), hingga sistem firewall yang canggih.

1. Menggunakan firewall

Sebagian besar pemilik rumah dan penghuni tidak memasang perlindungan malware atau antivirus pada perangkat smart home. Padahal, penggunaan perangkat smart home yang didukung dengan kemampuan firewall yang canggih dapat memberikan keamanan lebih.

Solusi ini akan mengidentifikasi lalu lintas yang berbahaya di jaringan rumah dan akan memberi tahu penghuni rumah jika lalu lintas yang mencurigakan terdeteksi.

Dari sisi penyedia perangkat pintar juga harus dapat memastikan bahwa produk yang dibuat didukung dengan sistem keamanan yang terbaik. Salah satu penyedia perangkat smart home Schneider Electric, misalnya, merancang sistem keamanan siber yang tangguh.

Schneider Electric tidak hanya mempertimbangkan ancaman keamanan siber saat ini, tetapi juga mengembangkan solusi untuk mengatasi potensi ancaman siber baru di masa mendatang.

Dalam setiap pengembangan produk dan solusi, Schneider Electric selalu mengikuti proses secure development lifecycle (SDL) yang telah tersertifikasi mematuhi standar keamanan siber terkemuka di dunia, yakni ISA/IEC 62443.

2. Pisahkan perangkat smart home dari jaringan utama

Sebaiknya gunakan router Wi-Fi yang mendukung LAN virtual (VLAN) atau jaringan tamu untuk menghubungkan perangkat smart home kamu. Dengan begitu, perangkat smart home ditempatkan di jaringan tersegmentasi yang tidak memiliki akses ke jaringan utama.

3. Ubah nama SSID

Ketika kamu membuka daftar jaringan Wi-Fi lokal di laptop atau ponsel, Service Set Identifier (SSID) akan ditampilkan, beberapa di antaranya mungkin berasal dari jaringan tetangga.

Untuk meningkatkan keamanan siber, ada baiknya kamu mengubah nama SSID Wi-Fi agar tidak mudah diketahui jenis perangkat keras Wi-Fi yang sedang digunakan.

Baca juga: 5 Langkah Industri Ciptakan Masa Depan Keberlanjutan

Informasi pengenal, seperti nama atau nomor jalan rumah kamu, sebaiknya tidak digunakan sebagai bagian dari nama SSID. Mematikan siaran SSID ketika tidak digunakan juga dapat membantu meningkatkan keamana siber di rumah kamu.

4. Gunakan VPN

Saat bekerja dari rumah, kamu harus memastikan bahwa perangkat kamu terhubung ke VPN perusahaan. VPN menyediakan jalur aman antara perangkat rumah dan jaringan perusahaan atau dunia luar. Semua informasi pun terenkripsi dengan baik sehingga menjaga kerahasiaan informasi.

5. Aktifkan pembaruan otomatis

Sebagian besar perangkat smart home menawarkan opsi pembaruan software otomatis yang dapat diaktifkan pengguna. Dengan mengaktifkan opsi pembaruan otomatis, perangkat akan mendapatkan pembaruan keamanan yang dibutuhkan.

6. Ubah kata sandi

Jenis router terbaru biasanya akan meminta pengguna untuk menyetel kata sandi saat pertama kali terhubung. Nah, kredensial default tersebut harus diubah secara rutin. Jika kata sandi tidak pernah diubah, siapa pun yang mengetahui kata sandi dapat mengakses router dan jaringan rumah.

Baca juga: Menilik 6 Komitmen Jangka Panjang Schneider Electric di 100 Negara

Hal itu juga memungkinkan mereka untuk menyerang komputer rumah dan perangkat pintar lainnya. Selain mengubah kata sandi modem kabel dan/atau kredensial router Wi-Fi, remote access juga harus dinonaktifkan bila tidak digunakan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan siber dari luar.

Dengan demikian, kamu bisa memanfaatkan segala fitur smart home tanpa perlu khawatir disusupi penjahat siber.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar