Kamis, 17 Juni 2021

Kunci Atasi Perubahan Iklim: Membangun Data Center yang Tangguh dan Berkelanjutan

Data center yang andal dan berkelanjutan dapat mengatasi perubahan iklim di masa depan

Hai guys!

Data center kini sudah menjadi kebutuhan banyak perusahaan dari lintas industri. Data center seakan menjadi motor penggerak dari ekosistem digital sebuah perusahaan. Tak hanya harus menggunakan teknologi canggih, data center juga harus andal dan berkelanjutan.

Ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Data center sebagai tumpuan dalam pengembangan ekosistem digital pun harus dikelola secara lebih efisien, cerdas, dan adaptif.

Pada 2035, Schneider Electric memperkirakan industri teknologi informasi (TI) akan mengonsumsi 8,5 persen listrik global terkait pemanfaatan data center.

Baca juga: Transformasi Digital Jadi Fokus Utama Scheneider Electric pada Acara Innovation Day 2021

Selain itu, penggunaan energi oleh industri teknologi informasi dan komputer (TIK) diprediksi akan membludak menjadi 20,9 persen dari total global pada 2025. Jumlah tersebut akan menyumbang sebanyak 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global.

Melihat prediksi-prediksi tersebut, upaya untuk memastikan kelestarian lingkungan pun harus lebih besar. Saat ini, telah banyak perusahaan yang sadar dan mulai memperhatikan konsumsi karbon mereka dengan cermat dan meminimalisasi beban mereka terhadap lingkungan.

Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, pelaku bisnis di Asia, termasuk Indonesia, memiliki peluang untuk menjadi yang terdepan dalam aksi iklim.

“Elektrifikasi yang didukung oleh teknologi manajemen digital memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih yang aman, andal, dan berkelanjutan. Potensi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan bisnis secara bertanggung jawab tanpa mengorbankan masa depan,” kata Roberto pada Konferensi Pers Innovation Day 2021 Schneider Electric, Rabu (16/6/2021).

Di Schneider Electric, keberlanjutan (sustainability) menjadi inti bisnis. Adapun misi dari perusahaan asal Prancis itu adalah menjadi mitra digital untuk keberlanjutan dan efisiensi.

Baca juga: Main Game Takut Mati Listrik? Say No More, Lakukan Tips Berikut!

“Kami menunjukkan kepemimpinan dengan menjadi contoh dalam operasional dan ekosistem kami sendiri. Adapun komitmen kami terhadap aspek keberlanjutan ini telah mendapatkan pengakuan oleh Corporate Knights. Pada penghargaan tersebut, Schneider Electric menempati posisi pertama dalam 2021 Global 100 Most Sustainable Corporations,” jelas Roberto.

Atas dasar itu, Schneider Electric mengajak para pemimpin dari seluruh dunia dan lintas industri untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan pada acara Innovation Day: Sustainable Digital Transformation Indonesia 2021.

Acara ini akan menampilkan jajaran pembicara lokal dan internasional, termasuk konservasionis dan polar adventurer Robert Swan, analis digital dan antropolog Brian Solis, penulis dan dosen di Universitas Oxford Rachel Botsman, Executive Vice President of Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma, dan VP Datacenter Ecosystem Solution PT Sigma Cipta Caraka Eugene Johannes Siagian.

Baca juga: Kamu Harus Tau, Ini 6 Cara Jaga Keamanan Jaringan Rumah dan Perangkat Pintar

Pada Innovation Day 2021, Schneider Electric akan berbagi wawasan tentang bagaimana data center masa depan mengakomodasi permintaan pasar yang meningkat.

Ada  empat bidang utama yang harus ditingkatkan, yakni dari sisi keberlanjutan (bagaimana data center dapat mengakomodasi kebutuhan pengelolaan data di seluruh rantai pasok) dan efisiensi (pemanfaatan sensor cerdas, menambahkan lebih banyak layanan digital dan kemampuan remote monitoring untuk mendorong alur kerja yang lebih efisien).

Kemudian, fleksibilitas (menyesuaikan desain, implementasi, dan layanan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan) serta ketahanan (menerapkan predictive analytic untuk menghemat, mencegah downtime, dan mengoptimalisasi masa pakai peralatan).

Dalam acara virtual tersebut, Schneider Electric juga akan memperkenalkan dua solusi terbarunya ke pasar Indonesia yang semakin memperkuat strategi digital customer dalam membangun data center yang lebih tangguh dan berkelanjutan:

1. EcoStruxure Micro Data Center 43U

Produk ini menawarkan kapasitas terbesar di lini micro data center komersial dan kantor perusahaan. EcoStruxure Micro Data Center 43U dapat dipantau dari jarak jauh dengan EcoStruxure IT Software and Digital Services.

Produk ini disinyalir dapat menghemat biaya capital expenditure (Capex) hingga 48 persen dan biaya field engineering sebesar 40 persen.

Selain itu, EcoStruxure Micro Data Center 43U diprediksi adapt mengurangi biaya perawatan sebesar 7 persen. Produk ini bisa digunakan pada segmen perbankan, financial services, retail, healthcare, pemerintahan, and lembaga pendidikan.

2. Galaxy VL - UPS Compact

Galaxy VL - UPS Compact menawarkan efisiensi hingga 99 persen dalam mode ECOnversion. Infrastruktur ini juga menawarkan return on investment (ROI) dalam kurun waktu dua tahun untuk data center skala menengah dan besar, fasilitas komersial, serta industri.

Dari segi rancangan, Galaxy VL - UPS Compact dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis dengan meminimalisasi biaya kepemilikan.

Selain itu, Galaxy VL - UPS Compact juga dilengkapi dengan fitur Live Swap. Dengan fitur desain sentuh yang aman ini, proses penambahan atau penggantian modul daya saat uninterruptible power supply (UPS) dalam keadaan online tidak akan mengalami downtime.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar