Kamis, 18 November 2021

Edge Computing untuk Tingkatkan Efisiensi Industri F&B

industri food and beverages

Hai guys!

Saat ini, konsumen food and beverages (F&B) semakin menuntut transparansi informasi yang lebih baik mengenai komposisi bahan produk makanan dan minuman yang mereka beli.

Survei Konsumen Innova 2020 mengungkapkan bahwa enam dari sepuluh konsumen global ingin mempelajari lebih lanjut tentang dari mana makanan mereka diproduksi.

Beberapa koresponden bahkan ingin memverifikasi dari mana bahan-bahan tersebut bersumber dan apakah bahan-bahan tersebut telah diproses dengan cara yang aman dan berkelanjutan.

Baca juga: Digitalisasi Rantai Pasok, Solusi Atasi Tantangan di Industri F&B

Selain itu, koresponden lain merasa khawatir tentang kemungkinan alergen dan zat aditif yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka.

Agar dapat memenuhi tuntutan konsumen, produsen makanan dan minuman membutuhkan visibilitas terhadap seluruh rantai pasokan mereka. Di sisi lain, mereka juga harus terus meningkatkan ketahanan operasional agar cepat beradaptasi terhadap gangguan tak terduga dari rantai pasokan.

Sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric merekomendasikan solusi edge computing untuk mendukung produsen F&B dalam meningkatkan traceability (ketertelusuran), efisiensi, dan ketahanan operasional.  

Baca juga: Solusi Digital Schneider Electric untuk Capai Net-Zero Emission

Perusahaan Paling Berkelanjutan pada 2021 menurut Corporate Knights itu juga meyakini bahwa edge computing dapat membuat visibilitas perusahaan F&B menjadi lebih baik dan terintegrasi, mulai dari lahan pertanian, produksi, hingga distribusi.

Dengan begitu, solusi edge computing dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih adaptif, cepat, dan tepat sasaran.

Business Vice President Secure Power SchneiderElectric Indonesia and Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, digitalisasi memungkinkan produsen makanan dan minuman untuk meningkatkan ketahanan operasional dan traceability produk dari ujung-ke-ujung yang lebih luas melalui akses data yang lebih baik.

“Namun, untuk memaksimalkan potensi digitalisasi tersebut, produsen perlu mengevaluasi bagaimana mereka dapat secara aman menangkap, memroses, menyimpan, dan menganalisis sejumlah besar data operasional yang dihasilkan,” ujar Yana.

Baca juga: Pengurangan Emisi Karbon Jadi Fokus Utama Pembahasan Schneider Electric pada Innovation Summit Indonesia 2021

Untuk mempertahankan lini produksi yang cepat dan kompetitif, produsen makanan dan minuman tidak dapat hanya mengandalkan cloud computing saja. Produsen harus menerapkan solusi digital yang memungkinkan kelincahan dan efisiensi, yaitu edge computing. 

Selain mengurangi latensi, solusi edge computing dapat mendukung keandalan yang tinggi, ketersediaan yang konsisten, dan kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar secara real-time.

Berikut  adalah cara edge computing dapat mendukung industri makanan dan minuman meningkatkan traceability dan efisiensi.

1. Pengendalian biaya

Ketika produsen makanan dan minuman memiliki kemampuan untuk mengumpulkan serta mengonsolidasikan segala informasi tentang produknya, produsen akan lebih mampu mengendalikan biaya sepanjang perjalanan produk.

Dengan menambahkan kode digital untuk setiap SKU produk, produsen dapat mengelola biaya dengan lebih baik, seperti konsumsi dan pemborosan energi (listrik, air), waktu henti, dan pengiriman.

Akses ke lebih banyak data secara berkelanjutan tersebut memungkinkan pengendalian biaya yang lebih baik dan berdampak langsung kepada peningkatan profitabilitas dan daya saing.

2. Kontrol kualitas dan keamanan

Konektivitas yang lebih andal dan cepat di edge computing memungkinkan integrasi seluruh lapisan proses. Solusi edge computing juga memungkinkan manajemen siklus hidup produk dan proses yang lebih terintegrasi.

Ada pula transfer data otomatis dari kontrol inti, eksekusi manufaktur (MES), dan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) yang dapat meningkatkan kecepatan serta akurasi keputusan keamanan.

3. Proses produksi yang lebih lincah

Perusahaan yang sukses memanfaatkan konvergensi teknologi informasi dan operasional untuk memungkinkan akses ke data baru dapat mendorong tingkat kelincahan rantai pasokan yang lebih tinggi.

Fleksibilitas tersebut memungkinkan perubahan produk yang lebih cepat dengan meningkatkan kemampuan pabrikan untuk menskalakan produksi dari satu lini manufaktur ke lini produksi lain, baik di dalam pabrik tertentu atau di beberapa pabrik.

4. Dukungan keputusan berbasis data yang lebih cepat

Solusi edge computing umumnya terdiri dari single rack micro data center yang menawarkan keamanan fisik yang dilengkapi dengan uninterruptible power supply (UPS) untuk menyediakan cadangan baterai dan perlindungan daya.

Untuk memulai proses pengambilan data lokal dan berbagi data, produsen cukup menambahkan sakelar dan server sederhana. Solusi ini menjawab kebutuhan untuk mengumpulkan dan memroses data dalam jumlah besar sehingga operator dapat mengoptimalkan kontrol kualitas dan beradaptasi lebih cepat untuk menyesuaikan dengan perubahan rantai pasokan yang tiba-tiba.

5. Sistem keamanan siber

Tak sedikit perusahaan yang masih menggunakan sistem teknologi informasi lawas dengan perangkat lunak dalam operasionalnya. Hal ini berbahaya karena sistem yang usang menjadi sasaran empuk bagi para peretas.

Solusi micro data center pada edge computing pun bisa menjadi solusi untuk mendukung manajemen pabrik dalam meningkatkan sistem keamanan siber yang dapat secara otomatis diperbarui.

“Perusahaan makanan dan minuman perlu beralih ke solusi yang dapat digunakan untuk memantau dan mengontrol sistem. Solusi EcoStruxure for Food and Beverage dari Schneider Electric dan perangkat lunak AVEVA pun menawarkan insight untuk mengoptimalkan operasional secara end-to-end,” kata Yana.

Baca juga: Solusi Energi untuk Pengelolaan Edge Data Center

Selain itu, solusi micro data center juga memungkinkan pengoperasian peralatan teknologi informasi yang andal dan aman di lingkungan non-TI.

Adapun salah satu solusi micro data center dari Schneider Electric adalah EcoStruxure Micro Data Center Seri-C terbaru yang dilengkapi dengan UPS, unit distribusi daya (PDU), dan keamanan terintegrasi yang 60 persen terbukti dalam mendukung server tepi yang besar.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar