Senin, 13 Juni 2022

Pelaku UMKM, Lakukan 3 Langkah Ini untuk Melakukan Transformasi Digital

Transformasi digital UMKM

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2021, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen.

UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

Padahal, di tengah pandemi Covid-19 yang berkecamuk, pelaku UMKM menghadapi tantangan dari berbagai sisi, seperti gangguan dalam rantai pasokan, menurunnya permintaan lokal dan internasional, perubahan perilaku konsumen, serta kekurangan tenaga kerja. 

Baca juga: Solusi Schneider Electric Bantu Wujudkan Digitalisasi Rumah Sakit di Indonesia

Sebagian besar pelaku UMKM mungkin telah mengetahui pentingnya mempersiapkan usaha mereka untuk menghadapi kondisi-kondisi tidak terduga, tetapi tidak banyak yang bersiap untuk mengantisipasi terjadinya krisis global pandemi.

Oleh karena itu, pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi adalah pentingnya menerapkan sistem manajemen risiko yang memberikan ruang lebih untuk fleksibilitas dan desentralisasi pada seluruh proses operasional, termasuk model rantai pasokan. 

Schneider Electric pun mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk membangun infrastruktur digital guna mendukung transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan. Schneider Electric menggunakan istilah Electricity 4.0.

Baca juga: Peran Schneider Electric dalam Menuju Tujuan Keberlanjutan

Electricity 4.0 mengombinasikan listrik dengan teknologi digital. Dalam Electricity 4.0, automasi menjadi kunci dalam mengakselerasi bisnis.

Kondisi saat ini memang tengah berangsur pulih. Aktivitas ekonomi mulai kembali bergejolak. Pelaku usaha juga mulai mencari peluangnya untuk melesat dengan meramu ulang strategi bisnis. Namun, pelaku usaha perlu mengingat pelajaran penting dari krisis Covid-19.

Keberhasilan perusahaan bertahan dalam jangka waktu panjang di masa krisis terletak pada kemampuan perusahaan untuk cepat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ketahanan bisnisnya.

Baca juga: Indonesia dan Prancis Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Lulusan SMK

Elektrifikasi, automasi bisnis, dan digitalisasi proses kerja bukanlah sebuah opsi, melainkan sebuah kebutuhan yang cepat atau lambat harus diterapkan.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang harus dipahami pelaku UMKM agar transformasi digitalnya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi bisnisnya. Menurut Schneider Electric, berikut langkah yang mesti dilakukan pelaku UMKM.

1. Dukungan pasca-implementasi

Salah satu contohnya adalah mengakomodasi proses produksi agar lebih tepat waktu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi yang lebih tinggi.

Alhasil, Anda bisa menghemat biaya atau meningkatkan kapasitas, meningkatkan waktu untuk melakukan riset pasar, meningkatkan reputasi Anda sebagai pemasok, dan fokus pada peningkatan keselamatan serta kesehatan di lingkungan kerja.

2. Tentukan area yang membutuhkan teknologi automasi

Pelayanan berupa dukungan dan pemeliharaan sangat penting.  Apakah penyedia teknologi automasi yang Anda gunakan memberikan garansi? Apakah ada ketersediaan suku cadangdan bantuan teknis saat dibutuhkan? Apakah terdapat pra-pelatihan terkait kompetensi yang dibutuhkan dan apakah ada kursus sertifikasi yang dapat diambil untuk menjadi bagian dari proses automasi? Terdapat beberapa tahapan dalam implementasi dan setiap tahapan berperan penting.

3. Rasakan manfaat dari sekecil apapun

Langkah pertama adalah melakukan identifikasi proses dalam rantai produksi. Terapkan digitalisasi mulai dari hal terkecil dan rasakan manfaatnyaAnda perlu melibatkan tim dalam tahap perencanaan dan implementasi ini.

Dengan cara ini, Anda akan memberikan energi positif bagi mereka untuk menjadi bagian dari proses transformatif yang pada akhirnya akan meningkatkan keterampilan dan pola pikir mereka.

Sebagai perusahaan yang fokus pada transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasiSchneider Electric telah banyak membantu pelaku usaha dalam perjalanan transformasi digitalnya.

Baca juga: Mengapa Hannover Messe Menjadi Pameran Terpenting di Dunia?

Schneider Electric memiliki Automation Starter Pack yang mencakup layanan, hardware, dan software untuk UMKM, yaitu SME Jumpstart Automation Package.

SME Jumpstart Automation Package memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dan pemantauan berbasis cloud untuk meningkatkan manajemen serta pemeliharaan mesin.

Teknologi tersebut juga membantu pelaku UMKM memulai perjalanan automasinya, mulai dari mendigitalisasi database berbasis hardcopy menjadi database online, memungkinkan pelacakan kinerja secara jarak jauh, hingga membantu UMKM memastikan bahwa proses transformasi mereka berkelanjutan.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar