Selasa, 06 September 2022

Schneider Electric Terapkan Prinsip Universal Automation pada Semua Teknologinya

Teknologi Schneider Electric

Hi guys!

Schneider Electric menyerukan bahwa industri masa depan perlu menciptakan bisnis yang lebih eko-efisien, gesit, dan tangguh melalui  penerapan automasi industri yang terbuka, kolaboratif, serta berpusat pada software.

Dalam acara pembukaan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022, Schneider Electric juga berbagi tentang pengalaman dalam mentransformasi pabriknya di Batam dan Cikarang menuju smart and sustainable factory.

Schneider Electric juga menampilkan rangkaian solusi dan teknologi automasi yang dapat mendukung pelaku industri di Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut.

Baca juga: Schneider Electric University, Platform Gratis untuk Belajar tentang Data Center

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan dalam kata sambutannya mengatakan, di tengah adaptasi terhadap adopsi teknologi, sektor industri juga mengemban misi global untuk menekan emisi karbon dan mencapai target emisi nol bersih.

Untuk mewujudkan hal itu, sektor industri perlu mengevaluasi roadmap transformasi digitalnya agar lebih tepat dan efektif dalam mendukung terciptanya pabrik yang pintar dan sustainable.

“Di Schneider Electric, kami percaya dan telah membuktikan sendiri bagaimana penerapan software berlandaskan automasi universal (universal automation), penguatan keamanan siber, dukungan sumber daya manusia (SDM) digital terlatih, dan ekosistem kemitraan yang kolaboratif,”  ujar Martin.

Baca juga: Hemat Listrik dengan Penggunaan Tenaga Surya di Rumah

Hal tersebut menjadi aspek penting dalam mengakselerasi dan mewujudkan potensi penuh dari revolusi industri 4.0 untuk keberlanjutan bisnis dan bumi.

“Pabrik kami di Batam dan Cikarang menjadi bukti nyata transformasi pabrik pintar dan sustainable. Bahkan, pabrik kami di Cikarang juga telah menerapkan pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi bersih dan telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 181 ton karbon dioksida per tahun atau setara dengan menanam 900 pohon per tahun,” jelas Martin.

Sebagai informasi, prinsip automasi universal menghilangkan hambatan yang selama ini sering kali terjadi akibat perbedaan standardisasi sistem dari teknologi yang digunakan.

Baca juga: Kerja Sama Schneider Electric dan Claroty Manfaatkan Teknologi Cyber Security

Automasi universal juga mempermudah para pelaku industri untuk merancang sistem arsitektur yang terbuka, kemudahan terintegrasi secara horizontal (OT) dan vertical (IT), serta fleksibilitas dalam melakukan ekspansi produksi di masa yang akan datang. 

Automasi universal berdasarkan standar IEC61499 memungkinkan fasilitas produksi manufaktur dan mempercepat proses industri bahkan dari jarak jauh sekali pu .

Penerapan automasi universal juga berpotensi untuk melakukan pemeliharaan secara lebih proaktif dan prediktif sehingga dapat meningkatkan efisiensi sekitar 8-12 persen dibandingkan pemeliharaan preventif dan hingga 40 persen dibandingkan pemeliharaan reaktif.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

1 komentar: