Tampilkan postingan dengan label Singapore. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Singapore. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Juli 2018

Ini 5 Destinasi Instagramable di Singapura yang Paling Banyak Dicari!

Singapura...
Kalau denger nama negara ini, apa yang ada di benak kamu? Wisata belanja kah, patung singa kah, negara maju kah, atau lainnya?

Well, apapun itu, negara Singapura emang layak untuk dikunjungi. Apalagi buat orang Indonesia, Singapura bisa jadi gerbang utama buat pergi ke luar negeri.

Banyak kawan yang bilang dan nanya ke saya, "Sebenernya di Singapura itu destinasinya ada apa aja sih, Lek?", "Worth it gak sih main ke Singapura?", "Keknya wisata di Singapura monoton, deh!"

Itu adalah beberapa ucapan yang cukup meng-underestimate negara ini dalam segi pariwisata.

Nah, melalui postingan ini saya mau share beberapa destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Singapura. Eits, tenang, destinasi yang saya rekomendasikan ini juga "SANGAT INSTAGRAMABLE" guys! Jadi kamu bisa tetep eksis di dunia maya dengan memposting foto-foto kece.

Berikut destinasi-destinasinya...

1. Haji Lane
Saya suka banget daerah Haji Lane ini, karena selain banyak restoran halal, di Haji Lane juga tersedia toko cenderamata yang unik-unik.

Terus yang paling saya sukai dari daerah ini adalah banyak mural yang menghiasi tembok di hampir setiap lorong yang ada di Haji Lane. Jadi, kalau kamu mau hunting foto untuk diposting di Instagram, cocok bet!

Untuk sampe di Haji Lane, kamu bisa naik MRT dan turun di Bugis Station. Dari stasiun, silakan jalan kaki sekitar 450 meter ke Haji Lane.

A post shared by Gyta Aprilia (@gytaapril) on


2. Kampong Glam
Dulunya, Kampong Glam ini adalah desa nelayan di tepi Rochor River. Lalu kenapa namanya Kampung Glam? Well, menurut sejarah yang pernah saya baca, di daerah ini dulunya banyak tumbuh pohon gelam (atau pohon paperbark). Nah pohon ini digunakan oleh warga sekitar untuk membuat kapal. Jadilah daerah ini dinamai Kampong Glam sampai sekarang.

Banyak hal menarik yang bisa kamu lakukan di sini, salah satunya adalah berkunjung ke salah satu masjid tertua di Singapura, Masjid Sultan.

A post shared by Gyta Aprilia (@gytaapril) on


Baca juga: Biar Gak "Nombok" Jalan-jalan di Singapura, Simak Jenis Tiket Transportasi Ini

3. ArtScience Museum
ArtScience Museum ini adalah salah satu museum ter-hipster yang ada di Singapura selain National Gallery Singapore. Di ArtScience Museum, setiap tahunnya pasti mengadakan pameran yang berbeda-beda. Nah, pas saya ke sana April 2018 lalu, kebetulan pameran yang lagi ditampilkan berjudul Future Worlds: Where Art Meets Science. Sebuah pameran yang sangat futuristik.

Cara menuju ArtScience Museum gampang banget. Silakan naik MRT dan turun di Bayfront Station dan keluar di Exit C. Dari situ kamu akan masuk ke dalam Marina Bay Sands dan bisa langsung ikuti petunjuk yang ada di dalem mall untuk menuju museum.




4. Little India
Little India, sebuah daerah penuh warna di Singapura. Waktu kunjungan pertama di tahun 2013, entah kenapa saya kurang menyukai daerah ini. Mungkin karena waktu itu saya berkunjung di hari terakhir dan rada tepar, jadi mood buat jalan-jalan udah abis.

Nah, beda banget sama kunjungan tahun 2018. Saya kagum bet sama Little India dengan segala kecerahan dan warna-warninya. Salah satu destinasi yang paling saya sukai di sini adalah Tan Teng Niah House, sebuah Rumah Peranakan Melayu-Cina.

Untuk menuju ke daerah Little India, kamu bisa naik MRT dan turun di Little India Station. Dari sana, silakan jalan kaki menuju Kerbau Road untuk mencapai Tan Teng Niah House.

A post shared by Gyta Aprilia (@gytaapril) on

Dapet salam dari daerah paling berwarna-warni di Singapura, Little India. --- 5 tahun lalu ketika gue pertama kali berkunjung ke Little India, gue gak punya kesan baik sama sekali. Kesan yang menempel di pikiran saat itu adalah daerah ini padet banget. Cenderamata yg dijual pun cenderung mahal. Karena hal itu, jadilah gue cuma sebentar main di sini. --- Waktu pun berlalu, di kunjungan kedua kali ini gue mau lebih membuka mata dan hati. Akhirnya gue putuskan untuk mampir ke Little India sekali lagi. --- Dan ternyata yang gue temukan di kunjungan kali ini agak beda dengan 5 tahun lalu. Setelah jalan ngalor ngidul gak jelas, akhirnya ketemu bangunan-bangunan cantik yang penuh warna. Salah satunya ini, gue lupa ini ada di Little India bagian mana, yang jelas mural ini keren banget! India banget! Karena hal itu, kesan gue terhadap Little India pun berubah. Little India yg sebenarnya adalah penuh warna dan unik #passionmadepossible #visitsingapore #DareToShare #BikinJadiNyata
A post shared by Alek Kurniawan (@alekleak) on

5. Old Hill Street Police Station
Uuuuhhh! Saya suka banget tempat ini! Mungkin, ini adalah salah satu kantor polisi terkece di dunia. The Old Hill Street Police Station berdiri sejak tahun 1934 dan jadi penjara pertama di Singapura.

Bangunannya sendiri mengadopsi arsitektur Neo-Classical style dan ada 6 lantai yang total memiliki 927 buah jendela. Untuk menuju ke sini cukup mudah, kamu bisa naik MRT dan turun di Clarke Quay Station. Dari sana silakan berjalan kaki menyusuri Eu Tong Sen Street ke arah utara dan walaaaa kamu akan disambut gedung dengan warna pelangi!


***

Nah, dari kelima destinasi ini, mana yang paling kamu suka?

By the way, kamu punya rekomendasi destinasi instagramable di Singapura lainnya gak? Kalo ada, feel free ya komen di bawah ini ehehe.

Oh ya, buat kamu yang penasaran sama perjalanan saya dan sang pacar menjelajah Singapura, silakan tonton vlog di bawah ini yaaa!



Ciao!

Rabu, 09 Mei 2018

Biar Gak "Nombok" Jalan-jalan di Singapura, Simak Jenis Tiket Transportasi Ini

Bila ditanya negara mana yang paling sering dikunjungi orang Indonesia pada akhir pekan, kira-kira tau gak jawabannya apa?

Kalau kamu jawab Singapura, yessss jawaban kamu benar sekali!

Selain jarak yang dekat dan ongkos perjalanan yang gak terlalu mahal, Singapura juga dikenal sebagai negara yang sangat aman dan nyaman untuk dijelajahi siapa aja, salah satunya newbie traveler.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Singapura dan Malaysia Selalu Diburu "Newbie Traveler" dari Indonesia?

Oh iya, sebelum kamu menjelajah Singapura, ada baiknya siapin tiket transportasi selama di sana ya. “Lho gimana cara nyiapinnya kak?”.

Sini sini, kakak kasih tau…

Jadi di Singapura itu ada banyak pilihan transportasi, nah yang paling sering dipake adalah MRT, LRT, dan Bus. Untuk naik ketiga transportasi itu, kamu harus punya tiket. Ada banyak pilihan juga buat tiketnya. Ada tiket sekali jalan, EZ-Link Card, dan Singapore Tourist Pass (STP).

Kiri-Kanan: Singapore Tourist Pass Plus, EZ-Link Card
Ketiga tiket itu bisa digunakan di ketiga transportasi yang udah disebutin di atas. Terus kira-kira enaknya pake tiket yang mana ya? Oke tenang, mari kita bahas satu per satu, kita ulas mulai dari kegunaan, kelebihan, dan kelemahannya. Silakan disimaque!

Single Journey Ticket
Ya namanya juga single, kemana-mana pasti sendiri. Eh bukan-bukan, maksud saya single di sini berarti sekali jalan. Tiket yang hanya bisa digunakan sekali jalan. Biasanya yang pake tiket jenis ini adalah mereka yang jarang pakai transportasi publik.

Cara dapetin tiket ini gimana? Gampang. Kamu hanya perlu menuju ke vending machine yang ada di setiap stasiun. Nah dari sana kamu bisa langsung beli tiket perjalanan ke stasiun tujuan. 

Single Journey Ticket
Simpel memang, tapi akan sangat repot dan makan banyak waktu. Coba bayangkan, di setiap stasiun kamu harus ngantri di vending machine, terus harus ngitung duit lagi buat dimasukin ke vending machine-nya, kalau gak ada duit receh kamu harus nuker dulu, terus tiba-tiba ada dedek gemesh lewat dan kamu jadi hilang konsentrasi, alhasil salah klik stasiun tujuan.

Duh ribet!

Untuk tarifnya dihitung tergantung jarak stasiun asal dan stasiun tujuan, yaa kira-kira satu perjalanan bisa kena 1-2 SGD laaah. Oh iya, single ticket ini juga bisa di-refund ya guys. Namun ingat, tiket hanya bisa di-refund di hari yang sama saat pembelian. By the way uang refund-nya 1 SGD doang. Lumayan lah 1 SGD setara Rp 10.000, bisa buat beli cilok.

EZ-Link Card
Jika hidup kamu sudah cukup ribet, maka janganlah menambah keribetan masalah tiket. Coba kamu lirik EZ-Link Card, sebuah kartu sakti yang akan membuat jalan-jalan kamu lebih berfaedah.

Tiket EZ-Link ini merupakan kartu pembayaran yang bisa dipake di mana aja di Singapore, selain untuk membayar biaya transportasi, juga bisa untuk belanja di merchant-merchant khusus. Jadi kalau di Indonesia sistemnya kayak kartu Flash gitu. Akan ada saldo yang tertahan di EZ-Link Card.

EZ-Link Card
Kamu bisa beli kartu ini di ticket office yang ada di sebagian besar stasiun MRT dan bisa juga beli di Seven Eleven. Harganya mulai dari 12 SGD dengan rincian, 7 SGD sebagai saldo dan 5 SGD sebagai harga kartu (tidak bisa dikembalikan). Untuk beli kartu ini, kamu harus menyertakan paspor sebagai syarat pembelian.

Sama seperti single ticket, tarif yang dikenakan kalau pake EZ-Link Card dihitung per jarak antar stasiun. Bedanya ya kamu gak perlu bolak-balik ke vending machine untuk beli kartu. Cukup datang ke gate masuk MRT dan tap kartu EZ-Link kamu di mesin yang tersedia. Nah biasanya mesin itu akan menunjukkan saldo yang tersisa di dalam kartu setelah kamu menempelkan si kartu. Jadi simpel kan?

Nah kalau mau lebih simpel lagi, kamu juga bisa beli kartu ini dari Indonesia. Jadi sesampainya di Singapura, kamu bisa langsung pake tanpa harus registrasi terlebih dahulu. Terus kalau saldo di kartu kamu abis, kamu bisa langsung top up (isi ulang) di vending machine yang ada di setiap stasiun. Minimal isi ulang 10 SGD yaaa.

Perlu diingat, EZ-Link Card ini gak ada deposit tertahan, jadi kalau kamu refund kartu ini, kamu hanya mendapatkan saldo sisanya aja. 5 SGD yang di awal tidak akan bisa dikembalikan.  Kemudian, kartu ini juga valid sampai 5 tahun, jadi kamu bisa pakai kartu ini kalau kamu mau ke Singapura kurang dari 5 tahun.

Singapore Tourist Pass
Berbeda dengan EZ-Link Card, Singapore Tourist Pass (STP) menawarkan kemudahan versi lain. Jadi kalau kamu pake EZ-Link Card, kamu masih direpotkan dengan saldo yang akan habis. Nah, kamu gak akan menemukan kejadian itu kalau kamu pake STP ini.

Jadi STP adalah sebuah kartu multifungsi yang bisa dipake tanpa batas atau unlimited. Lebih simpel bukan? Simpelnya kamu cukup menempelkan kartu tanpa harus memikirkan saldo yang tersisa dan bisa menuju stasiun mana aja tanpa dibatasi.

Singapore Tourist Pass
STP juga terbagi dalam beberapa jenis, ada STP yang valid 1 hari, 2 hari, atau 3 hari. Kamu bisa pilih tergantung kebutuhan dan lama kunjungan kamu selama di Singapura. Dengan masa berlaku yang berbeda, tentu harganya juga berbeda. Untuk memudahkan, berikut rinciannya:

1-day pass = 20 SGD
2-day pass = 26 SGD
3-day pass = 30 SGD


Kartu STP ini bisa dibeli di Changi MRT Station yang ada di Changi Airport Terminal 2 yaaa. Jangan lupa juga sertakan paspor untuk syarat membeli. Di dalam kartu tersebut juga ada deposit tertahan sebanyak 10 SGD, jadi kamu akan mendapatkan uang ini bila kamu me-refund kartu STP kamu pas mau pulang ke Indonesia. Refund juga bisa dilakukan di Changi MRT Station.

Selain STP biasa, ada juga STP Plus. Seperti namanya, STP Plus punya kelebihan lain yang bisa didapatkan. Misalnya kamu akan dapat tur gratis selama setengah hari di Kampong Glam, Bugis Area, dapat voucher makan sebanyak 5 USD di Hooters Dining, dan dapat beberapa post card yang bisa kamu jadikan oleh-oleh.

Baca juga: Singapore Trip - The First Step Towards a Dream!

Satu lagi kelebihan yang bisa kamu dapet adalah kartu ini bisa dibeli online. Kalau STP biasa sih gak bisa, jadi otomatis kamu harus beli dan antre di Changi MRT Station.

Cara beli STP Plus ini cukup mudah, yang terpenting kamu punya kartu kredit. Caranya silakan kunjungi laman ini dan di sana tertera tata cara pembelian dan pembayarannya.

Harga 1 tiket STP Plus ini 38 SGD dan berlaku selama 3 hari. Setelah kamu melakukan pembayaran via kartu kredit, kamu akan mendapatkan kode booking di email. Nah kode booking itu bisa kamu tunjukkan di merchant “Changi Recommends” yang ada di setiap terminal Changi Airport.

Perlu diingat ya, kartu STP+ ini gak bisa di-refund. Jadi kamu gak akan mendapatkan uang deposit seperti halnya pada STP biasa.

Note: 1 SGD = Rp 10.400 (9/5/2018)
***

Nah jadi, silakan tentukan pilihanmu pada ketiga tiket ini yaaa. Pilih baik-baik sesuai dengan itinerary kamu selama di Singapura. Kalau mau tanya-tanya lebih lanjut, feel free diskusi di kolom komen di bawah yes.

Atau kalau kamu mau info lebih lengkap lagi, silakan tonton vlog kece di bawah ini guys! Dijamin hidup kamu akan lebih berwarna :D



Cheers!

Sabtu, 13 Januari 2018

Ini Alasan Kenapa Singapura dan Malaysia Selalu Diburu "Newbie Traveler" dari Indonesia

Seorang ahli filsafat asal China, Laozi (atau Lao Tzu) pernah berkata, “A journey of thousand miles begins with a single step.” Dalam bahasa Indonesia secara harfiah berarti, “Sebuah perjalanan yang jauh, selalu dimulai dengan satu langkah kecil.”

Bagi saya, perkataan Laozi ini sangat powerful dan mengena. Semua orang pasti pernah merasakan menjadi newbie sebelum ia jadi ahli.

Misalnya saya. Dulu waktu zaman awal-awal kuliah (2011), saya punya cita-cita untuk bisa keliling dunia (sekarang juga masih sih). Awalnya bingung gimana caranya buat ngegapai cita-cita ini, padahal saya belum punya pengalaman apa-apa tentang dunia traveling, apalagi jalan-jalan ke luar negeri. Paspor aja belom punya!

Dulu media sosial juga belum begitu booming. Belum ada tuh namanya Selebgram, YouTuber, atau Influenza eh Influencer. Jadi satu-satunya cara ampuh untuk dapat ilmu ya baca buku.

Pada suatu hari, saya akhirnya berniat untuk baca-baca buku tentang tips traveling ke luar negeri. Saya inget banget, waktu itu saya langsung beli bukunya mba Claudia Kaunang yang “500rb Keliling Singapura”.

What the heck! Ke luar negeri cuma 500rb? Lo lagi gak mabok kan mba waktu nulis buku ini?” kata saya dalam hati. Karena penasaran, saya akhirnya membeli buku ini.

Ternyataaaa, bener! Dengan modal 500rb kamu udah bisa keliling Singapura 3 hari 2 malam. Tapi dengan catatan, kamu mendapatkan tiket promo untuk pergi dan pulang.

Saya terhipnotis. Saraf-saraf di otak ini rasanya langsung dipenuhi mimpi-mimpi traveling. Dari sejak itu, saya memutuskan untuk membuat paspor. Meskipun belom tau kapan mau dipakai paspor ini. 

Sampai pada akhirnya, Mei 2013 saya berhasil melangkahkan kaki di Negeri Singa dan Negeri Jiran untuk pertama kalinya. Impian untuk keliling dunia pun terasa semakin dekat dengan langkah kecil itu.

***

Pilih mana, Singapura atau Malaysia? (Sumber: cheese-naan.fr)
Kemudian satu pertanyaan ini selalu mengemuka. Kenapa banyak orang yang belum pernah ke luar negeri cenderung memilih Singapura dan Malaysia sebagai negara tujuan pertama mereka?

Kalau menurut saya, banyak faktor yang mempengaruhi hal itu. Dari segi geografis, budaya, ekonomi, maupun lainnya. Nah, untuk lebih lengkapnya, kuy kita bahas bareng-bareng.

Faktor jarak!
Pasti banget jarak akan jadi faktor utama. Kenapa? Karena untuk mencapai Singapura atau Kuala Lumpur dari Jakarta misalnya, kamu hanya butuh waktu sekitar 45 menit - 1,5 jam perjalanan udara. Bahkan bisa juga ditempuh lewat jalur laut dan darat (contoh dari Batam ke Singapura dan perbatasan di Kalimantan). Sesimpel itu.

Faktor birokrasi!
Mudahnya lagi adalah kita gak perlu membuat visa untuk main ke kedua negara ini. Cukup punya paspor hijau Indonesia, kamu sudah bisa bebas menjelajah.

Faktor bahasa!
Yes bener banget, faktor bahasa ternyata sangat berpengaruh di dunia traveling, apalagi buat newbie traveler yang belum punya banyak pengalaman.

Bahasa utama Malaysia adalah bahasa Melayu, yang mana masih serumpun dengan bahasa Indonesia. Jadi kalau nyasar pun, enak mau tanya sana-sini tanpa perlu usaha yang berlebih untuk membuka kamus. 

Kemudian Singapura, meskipun etnis Melayu yang tinggal di negara ini hanya sekitar 13%, tapi rata-rata penduduknya bisa berbahasa Melayu. Terlebih bahasa Inggris merupakan bahasa utama mereka, jadi bisa lah yaaa ngomong bahasa Inggris mah (zaman sekarang rugi gak bisa ngomong bahasa Inggris cuy).

Coba bandingkan dengan negara tetangga lainnya, macam Thailand, Filipina, Vietnam atau Kamboja, mereka punya bahasa sendiri yang kita sendiri pusing baca tulisannya, apalagi kalau mereka ngomong? Dijamin roaming.




Faktor keamanan!
Yes ini sangat penting bagi kita yang baru pertama kali ke luar negeri. Tentu kamu gak mau kan dompet dicopet di jalan atau ditipu oleh sopir angkot di sana? Well, jangan khawatir kalau kamu pergi ke Singapura dan Malaysia

Melansir data Safe Cities Index 2017, Singapura menempati posisi ke-2 sebagai kota teraman di dunia loh. Sedangkan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur ada di posisi ke-31. Dari data ini aja bisa diambil kesimpulan kalau kedua negara ini relatif aman untuk dijelajah.

Faktor transportasi!
Simak bagian ini. Seperti yang kita ketahui, transportasi adalah salah satu faktor paling penting dalam sebuah perjalanan. Semakin mudah akses transportasi di kota/negara tersebut, maka akan semakin ramai pula pelancong yang datang.

Ini ibarat di mana ada gula, di situ ada semut.

Singapura sebagai kota termaju di Asia Tenggara tentu gak perlu diragukan lagi transportasinya. Bayangin, MRT di sana udah ada sejak 1987, 31 tahun yang lalu. Sekarang MRT Singapura ada 5 jalur dan rencananya akan dibangun 3 jalur lagi. Khan maen.

Kuala Lumpur? Doi juga gak mau kalah, sejak 1995 jalur transportasi di kota itu udah terintegrasi dengan baik. Sekarang mereka punya MRT, Monorail, KRL, dan Free City Bus (GoKL) yang bisa kamu nikmati kalau lagi jalan-jalan di Kuala Lumpur.

Jadi kamu gak perlu bingung masalah transportasi di kedua negara itu.

Faktor makanan!
Kalau ini sih gak perlu diragukan lagi ya. Indonesia, Malaysia, dan Singapura merupakan sahabat dekat yang makanannya juga mirip-mirip. Mau cari yang pedas? Ada. Mau makanan berlabel halal? Banyak. Mau makanan berbumbu tebal? Ada juga. 

Faktor destinasi wisata!
Ini juga sangat berpengaruh. Kenapa Brunei Darussalam, Timor Leste dan Papua Nugini kurang populer bagi kalangan turis Indonesia? Salah satu faktornya ya destinasi wisata. Coba kalau ditanya, apa destinasi andalan di ketiga negara tersebut? Mungkin sebagian besar dari kamu bingung untuk menjawabnya.

Nah sekarang apa destinasi andalan dari Singapura dan Kuala Lumpur? Sudah pasti banyak yang akan jawab Patung Singa Merlion, Universal Studio, dan Menara Kembar Petronas. Sesimpel itu.

Nah faktor-faktor di atas merupakan alasan kenapa Singapura dan Malaysia adalah negara yang cocok untuk dikunjungi pertama kali bagi newbie traveler. Mungkin kamu bisa nambahin faktor lainnya? Feel free untuk komen di bawah ya kak, ehehe.

Akhir kata, mari kita manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menjelajah bumi ini selagi masih bisa bernapas. Ingat, semua mimpi dimulai dari langkah kecilmu.

Ciao!

Kamis, 13 Juni 2013

Singapore Trip - The First Step Towards a Dream!

Hallo guys!! Apa kabar? Bagaimana impian kalian? Sudah mulaikah kalian berjalan untuk menggapai impian kalian itu? Atau bahkan sudah ada yang jatuh bangun demi meraih impian itu? Tetap semangat kawan, percayalah impian kalian akan tercapai pada waktu yang tepat.

Postingan kali ini berhubungan dengan impian gue. Mungkin yang sering baca postingan-postingan di blog ini, gue sering banget cerita tentang trip-trip gue. Itu adalah salah satu cara gue buat mengabulkan impian gue. Apatuh? Simple sob, travel around the world.

Mungkin sebelum kalian baca postingan gue di sini, kalian harus baca postingan gue yang INI dulu deh, soalnya saling berkesinambungan. 

SINGAPORE trip (13, 14, 15, 16 Mei 2013) 
Singapura adalah negara luar pertama yang gue jelajahi. Sebelumnya gue cuma beli buku aja sih, panduan untuk jalan-jalan hemat di SG. Buku itu mampu menghipnotis gue, jadi gue pilih deh SG menjadi negara luar pertama yang gue kunjungi. Point pertama kenapa gue memilih SG adalah karena negara ini mempunyai sistem transportasi yang SANGAT memadai, aman untuk yang baru pertama kali ke luar negeri, dan dekat dari Indonesia. Gue pergi ke sana bareng si Gita. Gue dan Gita hanya membawa uang masing-masing SG$ 125.

Di hari pertama (13 mei 2013) gue sampai, gue udah terjangkit virus wow, karena heboh sama apa yang dilihat pertama kali. Norak gak sih? Haha menurut gue sih wajar. Ketika baru sampai di Changi Airport gue cuma mikir, mau jalan kemana ini gue. Masih kaget soalnya. Gue dan Gita kemudian duduk untuk berfikir tenang dan membuka selembar kertas yang isinya adalah ittinerary (rencana perjalanan) yang gue bikin selama kami di sana. Oke hari pertama tujuan gue adalah Sentosa Island. Sebuah pulau kecil yang disulap menjadi pulau yang atraktif dengan berbagai wahana. Kami pun bergegas berjalan ke Terminal 2 untuk keluar dan naik MRT. 

Di ittinerary gue tulis, bahwa kami harus membeli EZ-card (kartu untuk naik MRT, bus, belanja, dll di SG) terlebih dahulu dan langsung top-up (isi pulsa). Jadi fungsi kami membeli EZ-card adalah untuk transportasi kami selama 4 hari di SG. Jadi gak perlu beli tiket lagi kalo mau naik kendaraan umum. Untuk hal ini gue membayar SG$ 22. Yihaaa akhirnya bisa merasakan juga naik MRT. MRT ini sangat efektif banget buat mengurangi kemacetan. Gue yakin kalo ada MRT di Jakarta, kemacetan akan sangat banyak berkurang, tapi dengan satu catatan, kelola-lah dengan baik!! 
Pemandangan ke arah Sentosa Island
Dengan menempuh waktu 45 menit, sampailah kami di HarbourFront MRT. Kami sedikit beristirahat di belakang Vivo City (rata-rata stasiun MRT di SG terletak di mall) dan menikmati pemandangan Sentosa Island dari sebrang. Di situ gue tersenyum dan bersyukur, alhamdulillah dengan langkah pertama gue ini, jalan menuju impian gue terbuka lebar. Bangga dengan diri sendiri yang bisa pergi dengan uang hasil nabung hiks hiks :').

Nah! Setelah kami rasa cukup istirahatnya, kami pun menuju jembatan penyebrangan untuk menuju Sentosa Island. Dengan hanya membayar SG$ 1 kita bisa masuk ke dalam pulau dan menikmati keatraktifan pulau tersebut. Kalau mau naik wahana-wahananya ya harus bayar lagi sesuai harga wahananya hoho, tapi kami di sana gak main satupun wahana. Karena itu bukan tujuan gue. Tujuan gue di setiap trip adalah berbaur dengan orang lokal, belajar sedikit bahasa lokal, dan memahami budaya di tempat tersebut. Itu adalah misi gue yang utama dalam melakukan sebuah trip.
In Sentosa Island

Dan yak, bisa ditebak ngapain aja kami di Sentosa Island. Hanya berjalan mengelilingi pulau dengan tas masih kami bopong, berfoto-foto dan just enjoy it :). Cukup menyenangkan hari pertama, walaupun kecapean karena baru sampai dan langsung jalan-jalan dengan tas berada di pundak kami.

Hari semakin gelap, saatnya kami pulang. Lho kok pulang? Iya pulang ke penginapan hoho. Gue di sana mendapatkan host yang bersedia menampung kami untuk tinggal selama 3 hari di rumah salah satu teman baru gue. Jadi untuk penginapan, kami tidak perlu merogoh kocek :). Kok bisa? Iya gue ikut salah satu komunitas traveller di Couchsurfing.

Ternyata gak susah mencari alamat rumah teman kami itu yang juga berasal dari Indonesia. Dondy namanya, mas Dondy merantau ke SG karena dia kerja di sana. Huaaah akhirnya bisa merebahkan badan...