Jumat, 31 Mei 2013

Dari Upacara Tawur Agung sampai Menikmati Sunset di Pantai Watulawang

Aaaaaaah it is so long I never update about my trip story. Because I'm too busy in my Uni. Tapi sekarang gue mau menyisakan waktu gue buat blog tercinta gue ini. Ada beberapa trip yang belum gue ceritain di sini. Kayaknya ngeganjel gimana gitu kalo abis jalan-jalan tapi gak gue share di sini. Karena tujuan gue ya pengen berbagi informasi aja mengenai tempat-tempat dan pengalaman gue selama nge-trip. Oke check this out!

Upacara Tawur Agung, Prambanan Temple (12 Maret 2013)
Ini adalah upacara agama Hindu pertama yang gue lihat langsung. Gue merasa beruntung, karena tinggal di negara yang beragam adat, istiadat, dan agama. Walaupun masih ada saja oknum yang mencoba memecah belah persatuan, tapi NKRI harus dipertahankan! Merdeka!!

Nama upacara ini adalah Upacara Tawur Agung. Upacara ini merupakan salah satu rangkaian acara Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan setiap bulan ke-9 tahun Saka. Biasanya bulan ke-9 tahun Saka jatuh pada bulan Maret-April tahun Masehi. Melalui upacara ini, umat Hindu memohon kedamaian lahir dan batin dan keharmonisan hubungan antara manusia dan Tuhan.
Umat Hindu sedang berdoa
Gue berangkat ke Prambanan sekitar jam 11, karena pada hari itu hujan turun dan sempat menunda perjalanan kami. Gue, Zen, mas Rio, mba Karin, mas Bam, dan 1 teman mas Rio. Sekedar informasi, kita harus berpakaian rapi jika ingin masuk secara gratis ke dalam tempat upacara di samping komplek Candi Prambanan. Mas Rio dan 1 temannya sudah berpakaian selayaknya umat Hindu dan mereka lolos alias masuk gratis. Nah sedangkan gue, Zen, dan mas Bam terjebak karena gak bisa masuk, yaiyalah gaya berpakaian kami kaya mau pulang kampung bawa tas gede -_-. Alhasil kami harus embayar tiket masuk seharga Rp.30.000. Dan pada hari itu adalah tanggal tua, tadinya gue sama Zen udah gak niat masuk karena bawa duit pas-pasan. Eeeeeh ternyata mas Bam secara mengejutkan mau bayarin tiket masuk buat kita berdua hoho.
Ogoh-ogoh
Nah sesampainya di dalam, kami langsung melihat prosesi upacara yang berlangsung cukup khidmat. Walaupun banyak orang yang ngeyel untuk tetap mengambil foto di tempat yang dilarang. Ada hal unik di prosesi doa. Banyak orang non Hindu yang katanya 'ikut-ikutan' prosesi berdoa lhooo. Bahkan ada yang berpakaian layaknya umat Hindu tetapi dianya sendiri bukan umat hindu. Waaah kalau gue engga deh, cukup menikmati prosesi aja, gak sampe menyekutukan kepercayaan gitu juga.

Hal yang paling ditunggu di upacara ini adalah ogoh-ogoh! Ada yang tau? Itu loh boneka besar dengan perawakan jin jahat yang diangkat oleh umat Hindu.... Prosesi ini bertujuan untuk mengusir roh jahat dan menghilangkan aura negatif di dalam diri masing-masing umat dan daerah sekitar.

Prosesi upacara Tawur Agung
Watulawang Beach (12 Maret 2013)
Nah ini dia! Pantai indah yang tersembunyi di selatan Yogyakarta. Pantai Watulawang, pantai ini terletak di sebelah timur Pantai Indrayanti. Pasti tau dong Pantai Indrayanti? Yups sekarang pantai itu sudah sangaaaat terkenal di Yogyakarta dan juga pengunjungnya yang ramai. Hal ini berbeda jauh dengan pantai di sebelah timurnya, Pantai Watulawang yang bahkan sepi pengunjung, tersembunyi, dan masih perawan (uhuuuuw).

Gue dan teman-teman pergi ke pantai ini setelah selesai melihat Upacara Tawur Agung di Candi Prambanan. Tapi personelnya bertambah, jadi yang ikut ke pantai itu gue, Zen, mas Rio, mas Bam, mas Adi, mba Adin, mas Andra, dan satu orang Singapura yang bernama Ummar. Yeaaaah gue sangat bersemangat karena ya gue udah lama gak camp di pantai lagi.

Sunset at Watulawang Beach
Ternyata bener, pantainya sangaaaaat indah, masih perawan euy. kami tiba di lokasi tepat dengan matahari yang mulai tenggelam alias sunset. Sumpeh keren banget, mendirikan tenda ditemani oleh sunset yang mengagumkan.

Seperti biasa, di setiap camp kami membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh kami dan juga memasak tentunya. Kami saling bercerita tentang apa saja yang terlintas di otak masing-masing. Cerita yang paling gue inget adalah cerita dari si Ummar, dia menceritakan tentang negaranya, Singapura. Katanya, pantai di negaranya tidak ada yang bisa mengalahkan pantai-pantai di Indonesia. Di sana kebanyakan pantainya buatan dan pemandangan pantai tidak jauh dari kapal-kapal yang melintas. Dia juga menceritakan tentang kelebihan negaranya yang sudah sangat maju dan sangat disiplin. Ini nih yang bikin gue semangat buat pergi ke Singapura. Tidak lupa juga kami pun sebagai orang Indonesia menceritakan segala macam tentang negara tercinta ini.

Tidak terasa bintang di atas kepala kami semakin terang dan air laut yang semakin mendekat karena air pasang. Hal tersebut tidak kami perdulikan, bahkan gue dan teman-teman yang lain tetap tidur di luar tenda dengan menggunakan sleeping bag sambil memandangi bintang-bintang yang bertebaran di angkasa. Ya Allah indah banget pokoknya, gue gak bisa mengungkapkan keadaan saat itu, gue juga gak sempat memotret indahnya panorama luar angkasa itu karena saking indahnya, yang ada di otak gue hanya nikmati saja dengan santai dan rileks. I forgot about my problem that night.



0 komentar:

Posting Komentar