Rabu, 25 Desember 2013

Pantai Jungwok yang (katanya) Angker

Holaaa!
Pantai baru lagi nih! Emang yah, di selatan Jogja tuh pantainya banyak banget dan unik-unik. Setiap pantai mempunyai sisi keindahan dan bahkan sisi kemistisannya sendiri. Kayak pantai yang baru gue kunjugi nih. Katanya sih pantai ini angker, katanyaaa. So percaya gak percaya itu dikembalikan kepada masing-masing orang yang sudah pernah mengunjungi pantai ini.
Romansa di Pantai Jungwok (Foto oleh Irum Tyas Utami)

Pantai Jungwok terletak di sisi timur Pantai Wediombo yang (katanya) juga angker. Cara menuju ke Pantai Jungwok cukup mudah. Jika kita sudah menemukan tikungan ke arah Pantai Wediombo dan Jungwok, ikuti saja jalannya dengan motor. Nah, nanti ada persimpangan dua arah, persimpangannya tidak terlalu besar jadi harus hati-hati untuk mengetahui persimpangan ini, kalau lurus akan tembus ke Pantai Wediombo, nah kita belok kiri, di sana ada gubuk kecil untuk tempat parkir, bagi yang suka trekking, parkirlah motor kalian di sana dan bayar seiklasnya. Jika malas untuk jalan kaki menuju pantai, bawa saja motornya menelusuri jalan tersebut dan bisa parkir di pinggir pantai, tapi harus diketahui bahwa jalan tersebut bergelombang, maklum jalan desa. Ikuti saja jalur itu sampai terdengar suara deburan ombak, dan sampailah di pantai Jungwok.

(7-8 Desember 2013) Kami memutuskan untuk parkir di dekat persimpangan karena ingin mencoba jalur trekking ke Pantai Jungwok. Kami sampai sekitar pukul 18.30. Sudah gelap memang, tapi itulah serunya! Sekitar 30 menit kami sampai pantai tersebut. Waaaah panjang juga garis pantainya. Sesampainya di sana seperti biasa, ada yang langsung mendirikan tenda, ada yang memasak air, ada yang langsung ngegalau, dan berbagai aktifitas lainnya.

Sialnya adalah sleeping bag yang akan gue pakai tertinggal di bagasi motor. Oh d*mn! Mau gak mau gue harus ambil itu sleeping bag. So, gue ditemani oleh Gita akhirnya memutuskan untuk mengambil di tempat parkir tadi. Jalan berdua malem-malem di gelapnya jalanan desa yang samping kiri kanan hanya ada ladang dan sesekali gubuk kecil dan tidak ada lampu jalan itu spooky abis men. Okelah jalan menuju parkiran itu biasa aja, maksudnya gak terlalu merasakan apalah gitu. Tapi pas jalan pulang ke pantainya, behhh serasa ada yang ngikutin + memantau kita. Ditambah dengan suara aungan anjing nan jauh di sana menambah suasana mistis semakin terasa. Kita pun jalan cepat serasa jogging pagi. 1 jam perjalanan bolak-balik ini, akhirnya sampai lagi di pantai Jungwok.

Menghabiskan malam di pantai ini juga gak seceria biasanya. Banyak yang ngegalau sambil ngeliatin bintang-bintang, ada juga yang sekedar ngobrol di matras dan sleeping bag masing-masing, api unggun pun hanya sebentar nyalanya. Hmm pada kecapean mungkin ye.

Pada saat dini hari, hujan gerimis tiba-tiba turun, kami semua kelabakan karena kebetulan semua sudah tidur. Tenda hanya 3, masing-masing tenda hanya berkapasitas 2 orang dan sudah penuh dengan tas-tas. Jadilah mas Robert dan mas Rio membuat tempat untuk meneduh dengan terpal seadanya. Tapiiii ketika tempat untuk berteduh sudah siap disinggahi, tiba-tiba hujan reda. Astagaaa peer banget dah dikerjain.

Pagi harinya mas Rio bilang bahwa malam itu ada sesosok makhluk yang mau ikut gabung dengan kita. Ternyata semalaman dia main-main di hammock. Hmm oke sorry for disturbing your place, just join us. Malam itu tanpa terasa juga, gue sering kebelet pipis,sering numpang-numpang deh.

Selamat pagiiiiiiii!
Waaah segar banget udaranya. Sayang, pagi itu air surut lumayan jauh. Jadi terlhat banyak karang, lumut, dan rumput laut tercecer di atas permukaan pantai. Gak bisa berenang bebas deh. Juga, pagi ini gue bangun dengan banyak bentol di tangan. Katanya sih ini alergi. Tapi sejauh gue camp di pantai biasa-biasa aja tuh. Mas Rio pun bertanya, "Kamu gak kencing sembarangan, tho?". Jeng-jeng.

Aktifitas di pagi hari seperti biasa, susur pantai. Biarkan foto-foto ini yang bercerita tentang aktifitas kami di pagi hari:
Mas Robert mencari spot untuk bidikan kameranya (Foto oleh Irum Tyas Utami)
Gusti berpose di pinggir karang (Foto oleh Irum Tyas Utami)
Mba Christ dkk berenang di sebuah kolam alami (Foto oleh Irum Tyas Utami)
Om-om bule dkk mengobrol di samping tenda (Foto oleh Irum Tyas Utami)

Gue sama Gita? Pacaran dong hahaha (Foto oleh Irum Tyas Utami)
Setelah semua sudah menikmati aktifitas-aktifitasnya, kami pun membereskan tenda dan alat-alat camp lainnya. Tujuan kami selanjutnya adalah Pantai Baron untuk menikmati hidangan sea food yang segarrrr. Sebelum bergegas meninggalkan Pantai Jungwok, mas Rio menghampiri kami dengan membawa sebuah cincin emas. Ternyata dia menemukan cincin emas pada saat susur pantai. Di cincin itu tertulis inisial huruf MT. Punya siapa ya???

Pelajaran moral yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah kita harus hidup berdampingan dengan semua mahluk ciptaan Tuhan. Ketika kita berada di alam, jangan sekali-kali merusak atau mengusik tempat tersebut, karena tanpa kita ketahui 'mereka' semua ada di situ mengawasi kita.

31 komentar:

  1. keren banget pantainya, tahun baru ini mau kesana sob

    BalasHapus
  2. OWalah.. kamu kencing sembarang to? wkwkwk

    BalasHapus
  3. Lek, ini di Jogja kan Lek? Hidden place banget baru denger euy namanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang sih udah gak hidden hehe. Pertama kali gue denger namanya, lucu, kaya nama korea korea gitu haha

      Hapus
  4. Wisata Pantainya kerend mas Brow... jadi ingin mengunjungi Pantai Jungwok..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Pantai Jungwok pantainya emang keren mas karena panjang dan seru buat di eksplor pantainya + sisi mistisnya hhe

      Hapus
  5. Angker? Tahun 2012 maghrib2, habis motret sunset, pernah nyasar di sekitar sana pas jalan kaki balik ke Wediombo XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Weeeew seriusan nyasar magrib2? Sendiri? Sungguh pengalaman yang keren, ada cerita ini kah di blog lo? Mau baca :D

      Hapus
  6. Pantai yang keren , sayang masih belum banyakn pengunjung .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho bukannya bagus ya kalo belum banyak pengunjung? Belum banyak yg nyampah dan tetap terjaga pantainya :)

      Hapus
  7. ga ada habisnya ya gan pantai di gunung kidul ini, banyak pantai2 menarik salah atunya pantai ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuuul nas, yg penting sih selalu jaga kebersihan aja :)

      Hapus
  8. Mobil jeep bisa masuk pinggir pantai nggak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo city car bisa gag bro? Gag punya jeep

      Hapus
    2. Agak ngeri sih bro, soalnya medan jalannya itu batu-batu kasar, kasian ban mobilnya hehe

      Hapus
  9. Pantai di pesisir selatan Jawa memang keren2 mas. Lah ini ada info baru lagi, belum juga sempet ngunjungin yang lainnya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu haha, asal kita bisa tetap menjaga kelestarian pantai-pantai tersebut ya oke oke aja

      Hapus
  10. Your blog is full of entertainment and helpful information that can allure to anyone anytime. Continue posting!etc

    BalasHapus
  11. wahh pantainya di bilang angker padahal pemandangannya indah ya..

    BalasHapus
  12. kak bisa ke akses pake mobil gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kak, cukup lebar kok jalannya, tapi gak tau ya skrg udah aspal atau blm.

      Hapus
  13. Wahh, aku juga udah pernah ke pantai jungwok, sekitar 2014.. Emg pantainya keren bgt, indaaah masih sepi juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba bener banget, tapi gak tau ya kalo sekarang masih sepi atau udah banyak bangunan haha. Biasanya gt, kalo tenar dikit aja, pasti banyak yg ngebangun di pantai itu.

      Pas ke sana, gak nemu yg aneh2 kan? hihi

      Hapus