Di sore hari yang cukup cerah, sampailah kami di sebuah pantai. Pantai Watu Kodok namanya. Sesampainya di sana, kami langsung disambut seorang nenek. Ternyata beliau adalah salah satu penjaga parkir di pantai tersebut. Ada yang berbeda dari pantai ini, banyak banner terpasang di sudut-sudut gubuk tempat kami memarkir motor. Dengan spontannya, gue bertanya ke si nenek, "Mbah, ini ada apa ya kok banyak banner terpasang?". Kemudian nenek menjawab pertanyaan gue, "Oh ini bentuk protes warga mas terhadap para investor yang akan menggusur kami". "Investor? Investor apa nggeh mbah?", gue masih penasaran. "Rencananya di sini akan dibangun sebuah resort mewah dan imbasnya, warung-warung yang juga tempat tinggal kami di pantai ini akan tergusur", timpal si nenek.
 |
Bisa dibilang tanah di pantai ini milik Sultan yang diberikan kepada warga sekitar (Foto oleh Rio Paul) |
 |
Banner di tempat parkir (Foto oleh Rio Paul) |
Jleb! Gila juga ya pembangunan di pantai-pantai Gunungkidul, Jogja ini. Setelah para investor menyulap sebuah pantai asri nan alami seperti Pantai Indrayanti menjadi seperti kawasan Kuta Bali, kini mereka merambah ke pantai-pantai lainnya. Salah satunya adalah kawasan Pantai Watu Kodok dan Pantai Sanglen.