Senin, 03 Juni 2013

Misteri Gereja Ayam di Magelang

9 Mei 2013
Suatu hari, gue liat twitter dan ada salah satu akun info jogja yang me-retweet salah satu follower-nya yang menanyakan lokasi suatu bangunan di Magelang yang menurut gue, bangunan itu sangat aneh. Gue penasaran dengan bangunan ini. Bangunan yang katanya adalah gereja yang belum selesai dibangun dan ditinggal pemiliknya.
  
Bangunan ini terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kec. Borobudur, Magelang. Terletak di 2,5 km dari Candi Borobudur. Wisatawan yang berkunjung ke sana banyak yang menyebut bangunan itu dengan Gereja Ayam atau Chicken Church. Tapi warga sekitar menyebut bangunan itu Banyak Angkrem. Ya, sesuai dengan yang orang bilang, Gereja Ayam, bangunan ini menyerupai bentuk Ayam (atau bahkan burung). 

Kepala Ayam siapa yang mau?
Gue, Zen, Arkun, Frino, Fitri, dan Mirza dengan penasarannya sepakat untuk ke sana dengan modal alamat yang belum kami tahu tempatnya. Dari Candi Borobudur kami sudah bertanya-tanya mengenai tempat ini, dan memang kebanyakan warga sudah mengetahui bangunan ini. Kami pun mantap dengan jalan yang kami lalui. Bangunan sudah terlihat dari jalan yang kami lalui. Bangunan ini bisa dilihat dari bawah bukit karena bangunan ini terletak di puncak bukit. Tapi kami tidak bisa menemukan jalan untuk menuju ke bukit tersebut, beberapa kali kami nyasar dibuatnya. Memang jalan ke tempat ini memang agak menyulitkan. Pada saat kami bertanya ke ibu pemilik warung di desa sekitar, tiba-tiba ada seorang bapak yang menawari kami untuk mengantar ke tempat tersebut dengan upah Rp.10.000,-. Kami pun mengiyakannya. 

Ah akhirnya sampai juga. Dengan jalan yang agak rumit, tapi kami hanya tinggal mengikuti bapak-bapak yang mengantar kami. Gak lupa gue ingetin jalannya. Kalo gue gak inget, ntar nyasar dong -_-.
Kami memarkir kendaraan kami di rumah seorang bapak tua yang memang sering digunakan untuk menitip sepeda motor dengan biaya Rp.2000,- per motor. 

Kami harus jalan mengikuti jalan menanjak yang kemiringannya cukup curam. Tapi kami gak khawatir, karena jalan tersebut adalah bebatuan, jadi gak perlu takut terpeleset karena licin, kecuali sendal lo yang udah licin -_-.

Bokong ayam siapa yang mau?
Dengan hanya berjalan 5 menit, akhirnya kami melihat juga bangunan dengan dekat. Semakin dekat semakin gue bangga, karena akhirnya gue bisa juga ke tempat ini. Fiuh gue semakin penasaran. Kami pun masuk ke dalam bangunan lewat bokong si ayam (belakang gereja).

Wiiiih ternyata bangunan ini dalamnya kosong melompong. Hanya ada 8 tiang yang 5 tiangnya sudah roboh entah mengapa. Ini sangat aneh. Di atap bangunan terdapat simbol salib yang sengaja dibolongi sehingga sinar matahari bebas menerobos masuk ke dalam gereja.

Aula gereja
Ini yang paling aneh, ternyata ruangan ini bertingkat. Ruang atas digunakan sebagai ruang gereja. Sedangkan ruang bawah terdapat ruangan-ruangan seperti ruang tidur dan kamar mandi. Ruangan-ruangan tersebut tidak mendapat sinar sehingga kami menggunakan lampu senter untuk menelusurinya. Terdapat juga kelelawar yang mungkin tinggal di sana. Udara lembab dengan nuansa mistis terasa di lantai dasar ini.

Kami iseng menghitung semua ruangan di lantai dasar ini. Terdapat 15 ruangan seperti ruang tidur dan 1 ruang dengan 3 kamar mandi. Ada 1 pintu lagi yang belum kami masuki, entah kenapa kami tidak mengindahkan pintu itu. Banyak juga coretan dinding di lantai bawah ini. Coretan kata-kata yang seronok dan gambar wanita telanjang banyak ditemukan. Dugaan gue sih, bangunan ini udah sering digunakan untuk berbuat mesum dengan letaknya yang di puncak bukit dan gelap pada malam hari. Hmmm.

Pintu belakang menuju lantai dasar
Lantai dasar dengan 15 ruangan
Pintu yang gak kami masuki
Penampakan samping gereja
Rasa penasaran kami terbayar sudah. Semua sisi sudah kami telusuri. Kurang satu. Apa itu? Foto-foto. Ups haha, ini ritual wajib, karena foto lah yang bisa berbicara dengan jujur tentang keberadaan suatu tempat.
Ternyata banyak juga yang berkunjung ke sini di hari itu. Padahal hari itu hari Kamis yang notabenenya bukan hari libur.

Frino in action
Tim ekspedisi :p
Kami pun kembali turun untuk pulang. Sebelum pulang, Fitri bertanya kepada si bapak tua tentang gedung tersebut. Konon gedung tersebut di bangun oleh orang Indonesia Tionghoa sekitar tahun 90an yang lalu dengan dalih ingin membuat gedung konferensi atau pertemuan. Tetapi setiap hari minggu, banyak orang yang mengunjungi gedung itu. Warga pun curiga, ternyata gedung itu adalah Gereja Kristen Katolik. Warga tidak setuju atas pembangunan gedung ini karena tidak ada satupun warga yang beragama Katolik. Akhirnya bangunan yang belum jadi itu ditinggalkan pemiliknya.

I wonder, sebenarnya maksud si pemilik gedung ini mau bangun apa sih? Kenapa harus membuat gereja di atas bukit?? Jeng jeng!!!

UPDATE (Mei 2016):
Waaaaah ternyata Gereja Ayam ini sekarang sudah terkenal bangetttt!!! Mungkin ini berawal dari berita yang diposting oleh Jakarta Globe tentang Chicken Church ini pada bulan Mei 2015. Kemudian setelah itu, banyak media-media luar negeri yang antusias akan Chicken Church ini.

Postingan gue yang ini, menduduki peringkat pertama pencarian Google pada saat itu, jadi banyak juga media-media luar yang menghubungi gue untuk wawancara dan memakai foto-foto di atas. Contohnya adalah Daily Mail UK, Huffington Post, Colossal, Ripley's Believe It Or Not, Fourtean Times Magazine, dan masih banyak lagi.

Sekarang Chicken Church ini makin terkenal karena merupakan salah satu lokasi shooting film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Banyak wisatawan yang berlomba-lomba melihat keindahan gereja ini.

Gue bersyukur bisa mengunjungi Gereja Ayam ini sebelum populer pada tahun 2013 dan mempromosikan secuil keunikan tentang Indonesia ke dunia luar. Semoga semakin banyaknya wisatawan ke sana, bangunan tersebut tidak lagi abandoned seperti sebelumnya, wisatawan tetap menjaga kebersihan, dan ikut merawatnya.

Ciaoooo!

23 komentar:

  1. bagus, lanjutkan anak2..hihi

    BalasHapus
  2. Mantabbbb.....
    Ane yang dari dulu udah penasaran malah belum sempat menjelajah kesana...
    sekarng ane tau daleman dari bangunan aneh itu eheh setelah baca2 blog ini :P
    (y)

    BalasHapus
  3. Gan.. Keren reviewnya. Keep jalan2 yo!

    BalasHapus
  4. Yosssh! Be smart traveller. Thanks udah mampir :D

    BalasHapus
  5. beribadah ketika dekat dengan alam dan langit itu sangat "menyenangkan". mungkin tujuan dri di bangun gereja ini adalah untuk ber-kontemplasi..

    BalasHapus
  6. itu dekat rumahku, setauku belum ada 30 tahun , dibangun sekitar tahun 1997, jadi baru sekitar 16 tahunan,, pemiliknya juga ga ninggalin,,masih ada disekitar bukit,, tepatnya di pinggir jalan raya,,akses masuk ke bukit,, nama nya Mr "D" gw singkat aja,, biar gjdi selebritis,,xixixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibangun tepatnya pada tahun 1989 gan menurut si pembuat. Ini artikelnya http://jakartaglobe.beritasatu.com/features/towering-prayer-house-hills/

      Hapus
  7. Nih ada link soal bangunan itu http://www.bukitmerpati.org/profile

    BalasHapus
  8. sayang banget,,...padahal tempat itu bagus tujuannya, tempat rehabilitasi kok malah di tutup.
    kalo tempat tersebut berdiri pasti sampai sekarang akan ramai desa tersebut, dan pastinya akan meningkatkan pendapatan desa'kan??
    sayang sekali......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya pemikiran warga desa pada saat itu tidak sependapat dengan si pembuat gan, jadi miskomunikasi gitu. Katanya juga si pembuat kehabisan dana jadi gak bisa nerusin pembangunannya

      Hapus
  9. ada crita mistisny gk d bIik gedung tsb gan ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kisah mistis sepertinya gue belom pernah denger, tapi misteri aja gitu tiba2 ada gereja berbentuk ayam di atas bukit...

      Hapus
  10. Sayang banget nih bangunannya, gak terawat. Kiranya di jadikan tempat wisata kan keren tuhh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya sekarang udah jadi wisata alternatif di Magelang lho mas. Meskipun bangunannya udah gak terawat, tp disitulah uniknya kalo menurut saya hehe

      Hapus
  11. sampai udah populer pun aku blm pernah liat -__- . Tp aneh ya, membangun gereja aja ngumpet2. Kok gak bilang jujur aja mau bangun gereja.. Atau krn susah ijinnya? But anyway, tetap menarik utk dikunjungi (pengen banget)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus wajib kudu liat mbak! Menurut gue sih salah satu gedung teraneh yg ada di Pulau Jawa, jd sayang bgt kalo blm pernah kesana, apalagi aksesnya udah gampang sekarang hehe

      Hapus