Senin, 25 Juli 2022

3 Cara Cerdas Mengelola Smart Home

Aplikasi smart home bagi hunian masyarakat Indonesia

Hi guys!

Rumah tangga merupakan salah satu kontributor konsumsi listrik terbesar di dunia dan kontribusinya terus meningkat.

Data dari PT PLN (Persero) mencatat bahwa konsumsi listrik masyarakat Indonesia pada 2021 tumbuh pesat dan melampaui konsumsi pada 2019, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Hal itu perlu mendapatkan perhatian, terutama mengingat bahwa kebanyakan listrik yang digunakan di Indonesia berasal dari sumber energi fosil yang memberikan kontribusi emisi terbesar.

Baca juga: Agar Bisnis Tak Gulung Tikar, Perusahaan Masa Kini Harus Memenuhi Prinsip Keberlanjutan

Di sisi lain, situasi pandemi yang berlangsung selama lebih dari dua tahun telah membawa berbagai perubahan dalam pola hidup masyarakat. Hampir semua aspek kehidupan terdampak oleh pandemi, termasuk pekerjaan, pendidikan, usaha, dan kegiatan sehari-hari.

Kegiatan masyarakat yang semula kebanyakan dilakukan di luar rumah berpindah ke dalam rumah. Hal ini berkontribusi dalam kenaikan penggunaan listrik rumah tangga di Indonesia. Dampaknya, tidak hanya pada naiknya biaya listrik, tetapi juga pemanasan global akibat peningkatan emisi karbon.

Baca juga: Begini Peluang dan Tantangan Industri Otomotif di Era e-Mobility

Oleh sebab itu, Schneider Electric mengajak masyarakat untuk mengkaji ulang pola konsumsi listrik rumah tangga dan beralih ke penerapan rumah pintar (smart home) untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan yang lebih berkelanjutan (sustainable).

Distribution Channel and Residential VP Schneider Electric Indonesia M Farhan Lucky mengatakan, penting bagi masyarakat untuk mulai mengadopsi konsep smart and sustainable living sebagai kunci masa depan yang nol bersih dari emisi karbon.

“Tiap individu dapat menjadi #GREENHEROESForLife bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan di sekitar. Dengan mengubah pola kebiasaan penggunaan listrik di rumah dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, kamu sudah berkontribusi bagi masa depan generasi berikutnya,” kata Farhan.

Baca juga: Percepatan Adopsi Teknologi Digital dan Automasi bagi Industri

Untuk memungkinkan hal tersebut, teknologi digital bisa dikolaborasikan dengan elektrifikasi dari sumber energi bersih (dikenal dengan istilah Electricity 4.0). Hal ini dapat memberikan solusi dengan menjadikan hunian menjadi lebih tangguh, lebih hemat energi, lebih personal, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup penghuni.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola penggunaan listrik di rumah lebih cerdas.

1. Menggunakan aplikasi smart home

Dengan berbekal pemahaman tentang pola penggunaan alat elektronik yang ada, pemilik rumah dapat berperan aktif untuk mengurangi penggunaan alat-alat elektronik yang tidak terpakai. Hal ini dapat dilakukan secara manual dengan mematikan alat-alat elektronik tidak terpakai.

Cara lain, kamu bisa menggunakan sensor otomatis yang dapat mendeteksi kegiatan di area rumah. Jika kamu ingin menggunakan cara ini, kamu dapat menggunakan aplikasi smart home, seperti Wiser Home Control yang memungkinkan pemilik rumah memantau konsumsi energi dan membuat ekosistem listrik yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Baca juga: Sustainability Jadi Prioritas Industri Wujudkan Net Zero Operations

Wiser Home Control mengintegrasikan teknologi kelistrikan, multimedia, dan telekomunikasi kamu dalam satu solusi yang mudah digunakan.

Teknologi ini dapat dioperasikan oleh lebih dari satu orang dan terukur sehingga memungkinkan kamu untuk memonitor, mengendalikan, dan mengakses rumah di luar batas fisik, kapan saja, di mana saja, baik melalui ponsel pintar, komputer, sistem door entry, tablet web, semuanya dengan sistem antarmuka (interface) intuitif yang sama.   

2. Menggunakan sumber daya listrik terbarukan

Lebih lanjut, langkah lain yang bisa kamu ambil adalah menggunakan sumber daya listrik terbarukan, seperti panel surya. Saat ini, panel surya telah menjadi alternatif ramah lingkungan yang semakin populer untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga.

Energi dari panas matahari kemudian dikonversikan menjadi tenaga listrik yang dapat digunakan untuk peralatan elektronik di rumah. Solar Home System dari Schneider Electric dapat menjadi pilihan solusi bagi kamu yang ingin mulai mengadopsi teknologi ramah lingkungan berbasis tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah dan ramah lingkungan.  

3. Memantau penggunaan listrik di rumah

Mengurangi penggunaan listrik di rumah dapat dimulai dengan memantau penggunaan listrik sehari-hari. Ini bisa dilakukan dengan menginventarisasi barang-barang elektronik yang ada di rumah dan mengetahui kapan barang-barang tersebut digunakan.

Dengan demikian, pemilik rumah dapat memiliki visibilitas yang menyeluruh atas penggunaan listrik di rumah.

Salah satu cara yang mudah untuk memantau penggunaan listrik adalah dengan memperhatikan ruangan mana yang dipakai untuk berkegiatan pada waktu tertentu. 

Baca juga: Indonesia Harus Bangga, di Batam Ada Pabrik Pintar Schneider Electric

Misalnya pada pagi hari sampai sore hari anggota keluarga lebih banyak berkegiatan di area ruang makan, ruang keluarga, atau ruang kerja. Sementara itu, pada malam hari lebih banyak berkegiatan di kamar tidur.

Dengan demikian, pemilik rumah dapat memfokuskan penggunaan listrik pada ruangan tertentu, serta mengurangi penggunaan listrik di area lain.

Ketiga upaya tersebut adalah cara untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni. Secara jangka pendek, penghuni akan berhemat karena tagihan listrik bisa lebih murah. Penghuni juga mendapatkan manfaat secara jangka panjang, terutama dari segi ketenangan pikiran karena memiliki kendali atas lingkungan dan jejak karbon yang dihasilkan.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar