Kamis, 13 Oktober 2022

Schneider Electric Lakukan Pembaruan Software EcoStruxure IT

Teknologi EcoStruxure IT dari Schneider Electric

Hi guys!

Berdasarkan proyeksi internal Schneider Electric, total konsumsi energi data center akan mencapai 2.700 Terra Watt per jam (TWh) pada 2040 dengan 60 persen energi berasal dari distributed sites dan 40 persen dari data center.

Padahal, software DCIM yang lama tidak dibuat dengan mempertimbangkan masalah-masalah tersebut.

Inilah yang menjadi dasar Schneider Electric berinvestasi pada EcoStruxure IT. Ecostruxure IT menjadikan fungsi pemantauan, manajemen, perencanaan, dan modeling infrastruktur fisik IT menjadi lebih modern.

Baca juga: Bagaimana Bila Teknologi AI Disempurnakan dengan Edge Computing?

Schneider Electric pun mengumumkan pembaruan portofolio software EcoStruxure untuk pemantauan dan manajemen infrastruktur information technology (IT) hybrid yang lebih luas.

SVP of EcoStruxure Solutions, Secure Power, Schneider Electric Kevin Brown mengatakan, Schneider Electric berinvestasi dan mengembangkan Ecostruxure IT untuk menyediakan lebih banyak kemampuan, fleksibilitas, dan opsi penerapan (deployment) yang belum pernah ada sebelumnya untuk perusahaan.

Infrastruktur IT yang semakin menyebar mengakibatkan kelangsungan bisnis bergantung pada berbagai aspek, mulai dari end point terkecil sampai data center terbesar. Oleh sebab itu, penerapan edge sekarang dianggap sangat penting karena data center tersentralisasi dan kemampuan software yang baru diperlukan untuk menjaga ketahanan serta keamanan infrastruktur,” jelas Kevin.

Baca juga: Upaya Schneider Electric Wujudkan Dunia Kelistrikan Lebih Tangguh dan Sustainable

Isu sustainability juga tengah menjadi sorotan utama yang menuntut konsumsi energi dan jejak karbon data center sebuah perusahaan lebih terukur serta dikelola dengan lebih baik.

Dengan opsi penerapan fleksibel yang mencakup solusi lokal (on-prem) dan berbasis cloud (cloud-basedguna mendukung lingkungan IT hybrid dan tersebar, dari beberapa lokasi sampai dengan ribuan lokasi secara global.

"Lingkungan IT Hybrid membawa tantangan dalam menjaga ketahanan, keamanan, dan sustainability sistem IT, bahkan untuk organisasi CIO paling canggih sekali pun. Kami menyebut tren ini sebagai DCIM 3.0,” kata Kevin.

Menjawab tantangan industri

Pembaruan EcoStruxure IT hadir ketika 99 persen dari para CEO perusahaan besar setuju bahwa masalah sustainability menjadi sangat penting bagi keberhasilan bisnis mereka.

Keamanan menempati peringkat pertama pada studi Allianz Risk Barometer. Selain itu, 62 persen outage pada IT dapat diatributkan pada kegagalan infrastruktur oleh penyedia cloud dan colocation.

Baca juga: Schneider Electric Jadi Perusahaan Terbaik dalam Diversity, Equity, dan Inclusion

Sebagai portofolio software yang lengkap, EcoStruxure IT memberdayakan pelanggan untuk mengoperasikan infrastruktur IT paling tangguh, aman, dan sustainable di mana saja.

Kemampuan vendor-netral yang dihadirkan oleh EcoStruxure IT memberikan keuntungan lebih tinggi melalui aplikasi yang dikendalikan pelanggan, termasuk:

1. Pemantauan dan manajemen 

Manajemen untuk perangkat daya dan pendingin, serta keamanan fisik dan pemantauan lingkungan.

2. Perencanaan dan modeling

Untuk visualisasi, pelacakan aset, simulasi, dan manajemen perubahan (change management) untuk lebih dari 4.000 perangkat.

3. Solusi dan integrasi yang disesuaikan

Solusi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang unik melalui pelaporan otomatis, dashbord, migrasi, dan integrasi melalui EcoStruxure IT dan sistem atau software pihak ketiga.

Lokasi: Jakarta, Indonesia

1 komentar: